Wednesday, November 17, 2010

Bapa Pulihkan - [Indonesia-English Lyric]

Versi Indonesia :

Kami Umat-Mu Rendahkan Diri
Sujud Dan Berdoa
Mencari Wajah-Mu Berbalik Dari
Jalan Kami Yang Jahat
Oleh Anug'rah-Mu Ampu- Ni-Lah
Oleh Anug'rah-Mu Pulihkanlah

Reff:
Tuhan Pulihkan, Bapa Pulihkan
Kembalikan Bangsa Kami Kepada-Mu
Bapa Pulihkan Ampunilah Bangsa Kami
Dan Pulihkan Kembali Neg'ri Kami

English Version :

If My People Will Humble Themselves
Humble Themselves And Pray
If They Seek My Face And Humble Themselves
And Turn From Their Wicked Ways
I Will Hear From Heaven And Forgive Their Sin
I Will Hear From Heaven And Heal Their Land

Lord Heal Our Land, Father Heal Our Land
Hear Our Cry And Turn Our Nation Back To You
Lord Heal Our Land
Hear us O Lord And Heal Our Land
Forgive Our Sin And Heal Our Broken Land

Lord We Bow Our Knee, We Humble Ourselves
Humble Ourselves And Pray
Lord We Seek Your Face
We Humble Ourselves

And Turn From Their Wicked Ways

Father,
In Your Mercy Forgive Our Sin
Father, In Your Mercy Come Heal Our Land

(Repeat Chorus)
Hear Our Cry And Heal Our Broken Land

Rancangan Sensei

Di sebuah kota kecil di Jepang, terdapat seorang anak yang lengan kirinya buntung, tetapi ia sangat menyukai beladiri judo, dan sudah mengikuti latihan di sebuah dojo.

Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat murid-murid lainnya mempelajari bermacam-macam teknik. Akhirnya setelah 6 bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya.

Lantas ia menemui sang guru; “Sensei, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama 6 bulan ini aku hanya berlatih jurus ini saja”.

Gurunya hanya menjawab singkat “Karena engkau murid yang istimewa dan hanya jurus ini yang engkau perlukan”

Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk berlatih dengan tekun. Semakin lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam dirinya. Tak ada seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tsb.

Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di ibukota. Walaupun merasa pesimis & minder, ia menuruti permintaan sang guru & mereka berangkat ke ibukota.

Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan & mengunci lawan-lawannya. Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus menghadapi juara tahun lalu di babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil memenangkan pertandingan.

Dalam perjalanan pulang, sembari membahas & mengevaluasi pertarungannya, sang anak melakukan Hansei ( perenungan ) bertanya kembali.

“Sensei, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa memenangi pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Sensei dulu, apa istimewanya saya dan mengapa hanya satu jurus ini?”

Sang Sensei (Guru) tersenyum & berkata :

"Muridku, Cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan & kelemahannya. Praktisi beladiri perlu mempelajari berbagai teknik & jurus sampai akhirnya ia menemukan kekuatan & kelemahannya dan akhirnya memilih teknik & jurus yang sesuai, yaitu teknik2 yang memanfaatkan kekuatannya dan menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan”.

“Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau menghabiskan waktu mempelajari berbagai jurus & teknik yang sudah pasti tidak engkau perlukan. Dan jurus itu paling cocok bagimu, karena selain jurus tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu”.


Kadang orang mengira bahwa kekurangannya merupakan hukuman, kutukan dan menyesalinya. Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak mungkin semuanya diraih. Orang-orang yg memahami kekurangannya seharusnya bisa menyadari hal-hal yang mustahil ia lakukan dan tak membuang waktu percuma untuk mengejarnya.

Dan orang-orang yang juara adalah orang-orang yang menggunakan semaksimal kekuatannya dan berhasil menggunakan kelemahannya juga sebagai kekuatan.

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat." (2 Korintus 12:9-10).

"Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku." (2 Korintus 11:30). Amin..

source from Rumah Doa